Teknozone.ID – Ingin meningkatkan kualitas jangkauan dan daya sebar sinyal dari CPE220 kamu? coba beberapa tweak versi kita supaya settingan CPE220 makin maksimal, CCQ aman, dan TX RX makin besar
Btw, lokasi rumah berada di kontur tanah yang sedang tidak tinggi dan tidak terlalu rendah, jadi tiang untuk CPE ada sekitar 4 atau 4,5 meter dan target terhalang 1 tembok, sudah dicoba untuk menangkap sinyal @wifi.id dengan mode AP Client Router (WISP Client).
Satu hal yang kamu harus pastikan di sini, gunakan Region China agar Transmit Power bisa sampai 30 dBM (tapi saya sendiri biasanya pakai 23-26 dBM sudah cukup.
Setting CPE220 sebagai Access Point
Di bawah ini adalah urutan untuk kamu yang ingin mencoba membuat CPE220 sebagai AP tanpa router tambahan lagi.
Untuk mengatur tp link cpe220 sebagai pemancar, ikuti langkah di bawah ini:
1. Mengakses CPE
- Buka Control Panel โก lalu pilih Network & internet.
- Kemudian pilin Network & Sharing Center.
- Pilih Change Adapterย Setting.
- Pilih jaringan Local Area Network.
- lalu tekan Klik Kanan Properti lalu Pilih Internet protokol version versi 4 pilih properties.
- Masukkan IP Address CPE220 seperti biasa.
2. Membuat jaringan Access Point
- Buka Chrome โก lalu masukkan alamat IP CPE220.
- Masukkan Username dan kata sandi di kolom yang tersedia.
- Di bagian Quick Setup, klik Access Point.
- Selanjutnya, masukkan SSID sebagai nama access point.
- Berikan sandi jika perlu.
- Pilih frekuensi Auto, karena tidak semua perangkat support.
- Klik OK โก lalu restart CPE220.
Pengaturan Basic Wireless Settings
Gunakan pengaturan ini, jika area kamu masih desa dan perangkat yang digunakan masih umum (belum mensupport mode 802.11n)
Berapa dbm sinyal wifi yang bagus?
Rentang kuat sinyal pada WiFi berkisar antara -10 dBm sampai kurang lebih -99 dBm. Semakin mendekati positif maka semakin kuat pula sinyal nya. Kuat sinyal dapat dikategorikan berdasarkan kualitas sinyal sebagai berikut : Excellent (green): -57 sampai -10 dBm (75 โ 100%), Good (green): -75 sampai -58 dBm (40 โ 74%)

Ini settingan rekomendasi untuk CPE220 yang maksimal:
Region: China
- Masing-masing negara memiliki aturan yang diatur hukum, Region Indonesia hanya mensupport sampai 8 dBm. Coba ganti ke region China atau Test_mode.
Mode: 802.11b/g
- 802.11b bisa di channel width 5/10/20Mhz dengan max transfer rate 11 Mbps.
- 802.11g bisa di channel width 5/10/20Mhz dengan max transfer rate 54 Mbps.
- 802.11n bisa di channel width 5/10/20 dan 40Mhz dengan max transfer rate 270/300 Mbps
Ingat ya, channel width dengan channel itu beda. Channel width itu lebar channel atau seberapa banyak channel yang di-support, sedangkan channel itu seperti saluran yang dilewati sinyal.
Channel Width: 20MHz
- Kenapa tidak 20/40 MHz atau hanya 40MHz? karena kebanyakan device yang ada di daerah masih mensupport mentok di 20MHz, tapi kalau kalian posisi di kota harus ganti lagi gunakan 40MHz only maupun 20/40Mhz.
- Saya merekomendasikan untuk menggunakan 20MHz saja agar sinyal tetap berada di 20MHz tanpa mencoba untuk 40MHz, dimana kebanyakan device mensupport jenis ini.
Max TX Rate: 54 Mbps
- Maksimum transfer rate berbeda beda, untuk 20MHz
Channel/Frequency: Auto
- Channel/Frequency tidak bisa dirubah jika kamu menggunakan mode WISP. Tapi, sangat disarankan untuk memilih channel yang sepi pengguna agar sinyal tidak mengalami interferensi dari sinyal yang ada.
Transmit Power: 26 dBm
- Semakin tinggi angkanya semakin kuat juga kekuatan transmisi sinyal, tapi jangan terlalu tinggi karena tidak semua perangkat mensupport kekuatan transmisi di atas 28 dBm.
MAXtream Station Mode: Auto Adjust
- MAXtream adalah teknologi dari TP-Link untuk WiFi system yang berbasis pada TDMA atau Time Division Multiple Access, artinya data ditransmisikan secara khusus. MAXtream digunakan untuk tujuan memaksimalkan Throughput dan mengurangi latency.
- MAXtream adalah teknologi yang hanya kompatibel dengan produk seri PharOS, kamu tidak bisa menghubungkan perangkat WiFi lain dengan AP yang menggunakan fitur MAXtream yang aktif.
Pengaturan Advanced Wireless Settings
Ini settingan terbaik untuk kolom Advanced Wireless Settings yang sudah saya coba untuk CPE220 agar kualitas lebih maksimal.

Distance Setting: 15 (0-27.9) km
- Mode 802.11b bisa mencakup 0-55.8 km, menurut saya jarak efektif ada di 0 – 15 km, sangat jarang yang masih menggunakan mode sinyal ini.
- Mode 802.11g bisa mencakup 0-55.8 km juga, tetapi jarak efektifnya lebih jauh sekitar 0 – 25 km.
- Mode 802.11n bisa mencakup 0-27.9 km, mungkin kedepannya bisa naik. Mode ini masih baru dan belum semua device mensupport.
Beacon Interval: 500 atau 600 (40-1000)
- Interval Beacon Broadcast adalah jeda waktu antara setiap beacon yang dikirim oleh router atau access point.
- Sebagian besar router memiliki nilai Interval Beacon default sebesar 100 ms. Dalam kebanyakan kasus, angka ini juga nomor yang sering kompatibel dengan sebagian besar situasi, termasuk untuk bermain game.
RTS Threshold: 2346 (1-2346)
- RTS adalah singkatan dari “Request to send”. Fungsi ini pada dasarnya meminta izin pada laptop dan smartphone untuk mengirim paket data berikutnya.
- Semakin rendah nilainya, semakin stabil jaringan WiFi-nya, karena router meminta untuk mengirim paket lebih sering.
Fragmentation Threshold: 2346 (256-2346)
- Fragmentation Threshold membatasi ukuran paket yang dikirimkan melalui jaringan Nirkabel (wireless). Jika sebuah paket melebihi fragmentation threshold, paket akan dikirim dalam beberapa frame 802.11.
- Range numer untuk Fragmentation Threshold adalah 256-2346. Nilai defaultnya adalah 2346 yang berarti dinonaktifkan dan tidak digunakan.
DTIM Interval: 1 (1-255)
- DTIM adalah singkatan dari Delivery traffic indication map atau message. Interval DTIM (1-255) berarti periode waktu untuk “membangunkan” klien wireless dari Mode Sleep. Biasanya default router menggunakan 3.
- Nilai angka 1 akan membuat DTIM broadcast setiap 1 beacon, dan nilai 100 akan membuat DTIM disiarkan setiap 100 beacon.
AP Isolation: Enable
- Wireless Isolation, terkadang disebut AP Isolation, adalah pengaturan pada wireless router. Ketika pengaturan ini diaktifkan, pengaturan ini berfungsi untuk mencegah perangkat yang terhubung ke jaringan dengan koneksi wireless dari mengakses resource yang terhubung ke jaringan dengan koneksi kabel.
Untuk artikel menarik seputar jaringan dan networking lainnya, cek juga yuk: