Pesan error network connection doesn’t have a valid ip configuration menunjukkan bahwa ada masalah dengan tumpukan TCP / IP komputer
Masalah konfigurasi IP yang valid berarti masalah dan DHCP gagal menerima alamat IP otomatis yang valid.
Kamu bisa menambahkan alamat IP yang valid secara manual untuk memperbaiki masalah ini, cukup klik kanan Start Menu dan pilih “Network Connections”. Klik “Internet Protocol Version 4 (TCP / IPv4)”, lalu masukkan IP manual.
Cara mengatasi wireless / ethernet network connection doesn’t have a valid ip configuration
Beberapa cara di bawah ini mungkin agak sulit dilakukan, kecuali kamu admin jaringan.
Menambahkan jumlah user DHCP dan mengganti channel width sinyal WiFi juga bisa menyelesaikan masalah IP yang tidak valid
1. Perbarui IP Address
Ada 2 perintah yang bisa kamu gunakan untuk melepas dan mengganti IP menggunakan CMD.

Untuk mengganti IP di Windows:
- Buka Start menu ➡ lalu ketik command prompt, untuk mencari CMD.
- Klik kanan dan klik “Run as Administrator”.
- Ketik ipconfig /release dan tekan Enter.
- Ketik ipconfig /renew dan tekan Enter.
- Ketik ipconfig /flushdns dan tekan Enter.
- Setelah restart PC agar semua konfigurasi aman tanpa ada error.
2. Reset TCP/IP komputer

Untuk Reset TCP/IP Windows:
- Buka Start menu ➡ lalu ketik command prompt, untuk mencari CMD.
- Klik kanan dan klik “Run as Administrator”.
- Ketik netsh winsock reset dan tekan Enter.
- Ketik netsh int ip reset dan tekan Enter.
- Setelah restart PC agar semua konfigurasi aman tanpa ada error.
3. Update driver wireless adapter

- Akses Control Panel ➡ Hardware and Sound ➡ Device Manager.
- Pilih Network adapter ➡ klik kanan adapter yang digunakan.
- Klik Update Driver ➡ pilih Update Otomatis.
- Tunggu update selesai.
4. Atur Alamat IP secara manual
Ketika kita terhubung ke WiFI, perangkat akan mendapatkan alamat IP yang dilakukan oleh DHCP. Meskipun jarang terjadi kesalahan dan konflik, kamu bisa melakukan hal ini:

Untuk menerapkan penggunaan IP Manual di Windows 10, ikuti langkah di bawah ini:
- Buka Start Menu ➡ Settings ➡ Network & Internet.
- Klik Status di panel kiri ➡ klik Change adapter options.
- Klik kanan jaringan yang sedang digunakan ➡ Properties.
- Klik 2x pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4).
- Di bagian bawah, klik Use the following DNS server addresses.
- Isi Preferred DNS server.
- Isi Alternative DNS server.
- Klik OK untuk menyimpan pengaturan
5. Coba gunakan safe mode
Di Windows 10, kamu bisa mengatur OS untuk booting ke Safe Mode melalui menu Advanced Startup:
- Klik Start Menu ➡ Settings ➡ Update & Security ➡ Recovery.
- Di bagian Advanced Startup ➡ klik Restart Now.
- Setelah itu klik Troubleshoot ➡ Advanced Options ➡ Startup Settings ➡ Restart.
- Setelah muncul Startup Settings ➡ pilih Enable Safe Mode.
- Jika berhasil masuk Safe Mode, restart komputer dan booting seperti biasa.
Kamu boleh memilih untuk booting Safe Mode With Networking atau with Command Prompt karena tujuannya hanya bisa mengakses Safe Mode.
Tujuan booting ke safe mode adalah untuk memeriksa apakah ada kerusakan pada file sistem atau tidak. Di safe mode, lakukan apapun yang perlu untuk memancing blue screen keluar.
6. Matikan aplikasi antivirus
Terkadang, aplikasi pihak 3 juga bisa menyebabkan masalah ini karena ada perlindungan jaringan, atau yang dikenal dengan Network Shield.

Sebagai contoh, untuk mematikan Avast sementara:
- Klik kanan pada ikon Avast di taskbar.
- Klik menu Avast Shields Control.
- Setelah itu pilih salah satu opsi, 10 menit, 1 jam, atau sampai restart selanjutnya.
- Jika ada dialog konfirmasi mematikan, klik OK.
- Selesai, Avast berhasil dimatikan.
7. Tambahkan jumlah penerima DHCP
Hal ini bisa dilakukan oleh admin jaringan atau pemilik router. DHCP yang dibatasi bisa menyebabkan munculnya error network connection doesn’t have a valid ip configuration.
Hal ini terjadi biasanya karena limitasi jumlah DHCP pada access point (router yang kamu gunakan untuk terhubung ke Internet).
Coba login ke router, lalu cek berapa jarak DHCP yang diberikan

Lihat di bagian DHCP Server, gunakan setidaknya 10 – 20 range agar perangkat yang terhubung bisa mendapatkan IP tanpa harus bergantian dengan yang lain.
8. Coba ganti channel width di router
Masih dengan cara di atas, metode ini bisa dilakukan jika kamu admin jaringan. Rentang kuat sinyal pada WiFi berkisar antara -10 dBm sampai kurang lebih -99 dBm.

Mode: 802.11b/g
- 802.11b bisa di channel width 5/10/20Mhz dengan max transfer rate 11 Mbps.
- 802.11g bisa di channel width 5/10/20Mhz dengan max transfer rate 54 Mbps.
- 802.11n bisa di channel width 5/10/20 dan 40Mhz dengan max transfer rate 270/300 Mbps
Ingat ya, channel width dengan channel itu beda. Channel width itu lebar channel atau seberapa banyak channel yang di-support, sedangkan channel itu seperti saluran yang dilewati sinyal.
Channel Width: 20MHz
- Kenapa tidak 20/40 MHz atau hanya 40MHz? karena kebanyakan device yang ada di daerah masih mensupport mentok di 20MHz, tapi kalau kalian posisi di kota harus ganti lagi gunakan 40MHz only maupun 20/40Mhz.
- Saya merekomendasikan untuk menggunakan 20MHz saja agar sinyal tetap berada di 20MHz tanpa mencoba untuk 40MHz, dimana kebanyakan device mensupport jenis ini.
Semakin mendekati positif maka semakin kuat pula sinyal nya. Kuat sinyal dapat dikategorikan berdasarkan kualitas sinyal sebagai berikut :
- Excellent (green): -57 sampai -10 dBm (75 – 100%),
- Good (green): -75 sampai -58 dBm (40 – 74%)
9. Reset Pengaturan Jaringan

Pada sistem operasi Windows 10, Microsoft sudah menyediakan fitur reset ini pada control panelnya, sehingga kita tidak perlu repot menggunakan command prompt lagi.
Berikut cara reset pengaturan jaringan di Windows 10:
- Buka Settings.
- Masuk ke menu Network & Internet ➡ Status.
- Di panel kanan, scroll ke bawah dan cari opsi Network reset.
- Selanjutnya, klik Reset now.
- Jika muncul konfirmasi, klik Yes.