Error ‘inaccessible boot device’ memiliki arti bahwa komputer tidak dapat membaca partisi di hard drive tempat boot Windows seharusnya. Hal ini bisa berarti kegagalan hard drive, kerusakan driver atau kegagalan boot record juga.
Alasan dari error inaccessible boot device adalah driver perangkat yang rusak atau tidak terkonfigurasi dengan baik. Driver yang tidak kompatibel dengan hardware, registri atau system data yang korup
Masalah ini juga bisa muncul saat startup apabila Windows tidak dapat membaca data system boot partition. Kegagalan ini disebabkan karena ada error pada hard disk atau file boot.ini yang cacat (corrupt).
Cara Mengatasi inaccessible boot device
Error inaccessible boot device biasanya disertai dengan error lainnya, seperti code 0x0000007b, MSVCP110.dll is missing, I VIDEO_DXGKRNL_FATAL_ERROR dan INTERNAL_POWER_ERROR.
Lakukan hal ini untuk mengatasi masalah boot device:
1. Update driver perangkat keras

Biasanya hal ini dilakukan jika muncul notifikasi USB Not Recognized, begini caranya:
- Buka Run ➡ lalu ketik devmgmt.msc.
- Setelah Device Manager terbuka, cari Storage controllers.
- Klik kanan pada driver hardware ➡ klik Update.
- Pilih Automatic update dan ikuti instruksinya
- Restart komputer bila perlu.
Kebanyakan komputer dengan OS Windows 10 menggunakan koneksi SATA untuk hard disk, SSD dan perangkat optik lainnya. Jadi, jika driver kamu tidak up to date, bisa jadi masalah disk usage bisa terjadi.

Upgrade driver lewat Device Manager, dengan cara buka Start Menu ➡ ketik & buka Device Manager ➡ lihat kolom Storage Controller ➡ lalu klik kanan pada Microsoft Storage Spaces Controller ➡ pilih Update driver.

Setelah panel Update Driver ➡ klik Search automatically for drivers ➡ tunggu prosesnya selesai. Jika up to date, coba klik browse my computer for drivers ➡ lalu klik Let me pick from a list of available drivers on my computer, dan jika ada pilih Standard AHCI Controller.
2. Aktifkan mode AHCI di BIOS

Mengaktifkan mode AHCI di BIOS bisa membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan partisi sistem operasi (hard disk).
Di UEFI atau BIOS, temukan pengaturan SATA untuk memilih mode pengalihkan ke AHCI, simpan pengaturan dan restart komputer.
Setelah di-restart, Windows akan memulai instalasi driver SATA, dan ketika selesai, ia akan meminta untuk restart lagi. Lakukan, dan mode AHCI di Windows akan diaktifkan
Untuk mengakses BIOS, kamu bisa menekan kombinasi tombol di keyboard (Delete, Esc, F2, F1 dan lainnya). Setelah itu, masuk ke menu BIOS dan cari pengaturan mode AHCI untuk diaktifkan.
3. Periksa perangkat keras yang rusak

Untuk pengguna SSD, mungkin kerusakan fisik sangatlah minim karena bentuknya bukan berupa piringan melainkan solid. Jadi, jika blue screen terjadi mungkin bukan disebabkan SSD yang rusak, melainkan file sistem yang corrupt
- Buka File Explorer atau This PC.
- Klik kanan pada partisi sistem ➡ klik Properties.
- Klik tab tools ➡ klik Check pada Error Checking.
- Jika muncul window baru, pilih Scan Drive.
- Tunggu proses scanning berjalan.
Setelah scan selesai dan hard drive tidak bermasalah, kamu akan mendapatkan popup message yang bertuliskan “Your drive was successfully scanned” dan ada keterangan “no errors were found”.
4, Scan komputer dari Malware

Aktifkan real time protection & cloud delivered protection di Windows 10:
- Klik Start Menu.
- Klik Settings ➡ Update & security ➡ Windows Security ➡ Open Windows Security.
- Klik Virus & threat protection.
- Klik Manage settings dibawah Virus & threat protection settings.
- Aktifkan fungsi Real-time protection dan Cloud-delivered protection.
Jika partisi sistem berisi bad sector atau terinfeksi oleh virus atau malware yang tidak dikenal, CMD mungkin tidak dapat bekerja secara normal. Setelah defender aktif, kamu bisa langsung melakukan scan kapanpun kamu mau
5. Coba reset pengaturan Windows
Solusi ini sebenarnya bukan yang terakhir, tapi paling ampuh dan paling banyak digunakan.
Begini cara reset Windows 10 tanpa install ulang:
- Buka Start Menu.
- Cari tab Recovery.
- Klik Get Started.
- Tekan Keep my files.
- Ikuti instruksi-nya.
Setelah proses selesai kalian akan mendapatkan report aplikasi apa saja yang hilang saat proses reset berlangsung. Tentunya, space terasa lebih lega dan harusnya perangkat pc / laptop kalian jadi jauh lebih cepat.