Teknozone.ID – Ingin membuat PC Android sendiri? begini cara install Phoenix OS untuk mengubah desktop atau laptop kamu menjadi Android OS dengan menggunakan USB ISO ataupun installernya langsung.
Phoenix OS, adalah pilihan terbaik untuk kamu yang ingin menjalankan sistem operasi Android di PC, cek spesifikasi minimumnya sebelum melanjutkan tutorial ini.
- Kapasitas minimum 2GB.
- USB flash drive berukuran 8GB atau lebih (untuk Phoenix OS).
- Software Rufus untuk membuat bootable.
- USB Drive 1GB untuk GParted.
- Setidaknya Intel Atom atau AMD x86 processor.
Pastikan juga kamu sudah mengetahui tentang UEFI dan BIOS motherboard. Komputer jenis lama biasanya menggunakan BIOS sebagai POST mereka, BIOS membantu komputer untuk berjalan tanpa sistem operasi (tapi belum bisa digunakan).
Sedangkan komputer baru mengganti BIOS dengan Unified Extensible Firmware Interface (UEFI), saat artikel ini dipublikasikan Phoenix OS tidak terlalu cocok dengan sistem UEFI.
Jadi, kamu harus mengatur motherboard UEFI agar dapat berfungsi dengan baik ketika menggunakan OS selain Windows.
Cara Instal Phoenix OS lewat ISO Bootable
Note: Tidak semua hardware sepenuhnya kompatibel dengan Phoenix OS, jadi menginstall phoenix os lewat bootable flash drive tidak disarankan kecuali kamu sudah cukup advance dalam hal ini.
1. Download ISO Phoenix OS.

ISO Phoenix OS sudah mensupport untuk 32-bit dan 62-bit, artinya kamu bisa menginstallnya dengan mudah. Buka halaman download phoenixos.com dan cari ISO Image, bukan yang executable. Saat artikel ini dibuat, filenya bernama PhoenixOSInstaller-v3.6.1.564-x64.iso dengan ukuran 850mb.
2. Buat bootable Phoenix OS dengan rufus.
Setelah mendownload file ISO Phoenix OS, tahap selanjutnya adalah membuat USB drive menggunakan Rufus atau UNetbootin. Download rufus di situs rufus.ie, kalau bisa jangan gunakan yang portable, pilih setup 32-bit atau 64-bit. Lalu, setting rufus untuk membuat bootable Phoenix OS.

Urutannya:
- Pilih USB Drive yang akan dibuat bootable.
- Pilih MBR partition scheme for BIOS or UEFI.
- Jadikan file system FAT32
- Centang Quick Format.
- Centang Create a bootable image using.
Setelah muncul tulisan READY, langsung tekan Start untuk mulai membuat bootable.
3. Setting BIOS/UEFI
Setelah proses bootable selesai, tinggal mengatur BIOS/UEFI. Memang agak tricky, apalagi untuk kamu yang belum pernah melihat layar biru BIOS sama sekali. Untuk informasi lebih detail mengenai cara akses ke menu BIOS, cek di artikel:
Cari konfigurasi mengenai boot mode, gambar di bawah ini hanya mempermudah kamu untuk mencari pengaturan boot mode dan tak harus sama.

Pastikan juga kamu mematikan fitur Fast Boot dan Secure Boot jika ada, kenapa? karena Fast Boot dan Secure Boot didesain untuk komputer berbasis Windows, sedangkan Phoenix OS itu berbasis Linux. Jika ada tulisan Windows 7 mode atau Linux mode, pilih yang Linux mode.
4. Booting ke flash drive

Untuk mengatur boot order (urutan perangkat yang di-booting), akses menu BIOS dengan menekan tombol F2, Del atau F12 saat proses booting berlangsung. Setelah itu, klik tab menu Booting dan ubah urutan bootingnya menjadi bootable flash drive berisi phoenix os terlebih dulu, simpan pengaturan lalu restart komputer untuk menerapkan perubahan.
5. Menyiapkan hard drive untuk Phoenix OS
Proses instalasi Phoenix OS mirip dengan OS lainnya, siapkan flash drive yang sudah terisi Phoenix OS untuk di-bootable lalu boot flash drive tersebut. Kamu akan melihat menu seperti ini:

Pilih yang Install Phoenix OS to hard disk, setelah itu klik Create/Modify Partitions. Tapi untuk awalan, lebih baik cek dulu kompatibilitas sistem kamu dengan memilih Live CD – Run Phoenix OS without installation, jika berhasil artinya system komputer kompatibel.
Proses instalasi selanjutnya, setelah menekan Install Phoenix OS to hard disk kamu akan menerima notifikasi dalam tampilan seperti cmd dengan tulisan “Do you want to use GPT?” pilih No, karena GPT hanya membuat masalah untuk Phoenix OS.

Geser kiri dan kanan menggunakan tombol arah di keyboard. Klik New โก muncul entry baru bernama sda1. Pilih Primary โก tentukan besaran ukuran drive. Pilih bootable seperti gambar, hati hati jangan hilangkan tulisan “Boot”nya, tekan enter 1x saja.

Klik Write untuk mulai merubah partisi, tunggu hingga pesan Are you sure you want to write the partition table to disk muncul, setelah itu ketik Yes, tunggu proses formating selesai melakukan tugasnya, setelah itu ketik Quit untuk kembali ke menu sebelumnya.
6. Install Phoenix OS ke partisi hard drive.
1. Mendekati proses terakhir, pilih sda1 โก klik enter.

2. Di tulisan Choose file system โก pilih ext4.

3. Setelah muncul konfirmasi untuk format partisi, klik Yes. Step ini akan memformat file pada partisi tersebut (karena partisi nya memang kosong).

4. Di notifikasi install EFI GRUB2 โก klik Skip. Kenapa skip? karena EFI GRUB2 ini harusnya diformat dalam format GPT sedangkan kita tadi pilih MBR.

5. Di notifikasi Do you want to install boot loader GRUB? โก klik Yes. Ini sudah masuk tahap akhir untuk menginstall Phoenix OS di komputer. Silahkan pilih Run Phoenix OS atau reboot, jika memilih reboot pastikan untuk mencabut USB.
Tampilan desktop Phoenix OS terlihat mirip dengan Android Nougat. Step by step tutorial cara install Phoenix OS di atas takkan ditulis dengan sempurna tanpa bantuan gambar dari makeuseof.com
Install Phoenix OS Dual Boot dengan Windows 10

Untuk menggunakan dual boot Phoenix OS dan Windows 10, ikuti langkah di bawah ini:
- Setelah download Phoenix OS, buka file setup.
- Klik Install untuk menginstall Phoenix OS di Windows.
- Pilih partisi untuk install OS.
Phoenix OS tidak menghapus ataupun memformat drive jika menggunakan setup ini. - Setelah memilih partisi, klik Next.
- Atur besaran Data size untuk Phoenix OS.
- Tunggu proses instalasi selesai.
- Setelah instal selesai, klik Reboot Now.
Setelah selesai reboot, akan muncul tampilan dual boot untuk memilih OS yang digunakan, kurang lebih seperti ini:

Pilih booting ke Phoenix OS untuk melanjutkan proses setup. Seperti layaknya Windows, setting pengaturan dasar sebelum menggunakannya.
Apakah OS Windows nantinya akan bermasalah? tentu tidak karena Phoenix OS membuat foldernya sendiri, jadi data-data kamu tidak akan ada yang diformat ataupun ditiban dengan OS Android untuk PC ini.
Note Penting:
- Pastikan kamu membuat backup untuk data penting, meskipun data tersebut kecil kemungkinannya untuk terhapus saat mengikuti cara install phoenix os di atas.
- Jika kamu mencoba cara install Phoenix OS di USB drive, pastikan untuk menggunakan USB berukuran setidaknya 6GB dan mensupport USB 3.0.
- OS ini memiliki kompatibilitas terbaik untuk CPU Intel Atom series, tapi bisa kamu gunakan meskipun seri CPU-nya di atas.
Jika kamu memiliki komputer berbasis proses Atom, umumnya netbook lama, mungkin ada baiknya untuk menginstall OS ini karena berjalan lebih cepat dan terasa lebih ringan dengan akses aplikasi Android.
Untuk pembahasan lain seputar Android dan emulator lainnya, cek:
- OS Android untuk PC
- Kelebihan Android Pie
- Mouse untuk Android
- Emulator PS2 PC
- Cara Install Game ISO
- Game Moba Terbaik